Nasib orang miskin di perkotaan (baca: Jakarta) memang sungguh malang. Bukan hanya kesulitan dan kesengsaraan hidup yang mereka alami, melainkan juga pelecehan oleh mereka yang hidupnya lebih berkecukupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Di tengah hingar-bingar dan gemerlapnya kota, harga diri orang miskin sering diremehkan tidak hanya di ruang publik, tapi juga terjadi di ruang privat. Parahnya, negara terkesan membiarkan pelecehan ini berlangsung secara masif dengan frekuensi yang semakin sering dan merata di hampir segala bidang kehidupan. Pelecehan kemiskinan ini dapat kita amati melalui berbagai bentuk.